Aturan penggunaan septic tank yang benar agar tidak membahayakan kesehatan
Septic tank adalah salah satu komponen krusial dalam sistem pembuangan limbah rumah tangga. Fungsinya tidak hanya sebatas menampung, tetapi juga mengolah limbah domestik secara aman sebelum akhirnya dilepaskan ke lingkungan. Namun, pengelolaan yang tidak benar atau pemasangan yang tidak sesuai dapat menyebabkan masalah kesehatan serta pencemaran lingkungan. Pencemaran yang disebabkan oleh septic tank yang tidak terkelola dengan baik dapat berdampak buruk, terutama terhadap air tanah yang menjadi sumber air bersih. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap rumah tangga untuk memahami aturan penggunaan septic tank yang benar agar tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci berbagai aturan dan pedoman penggunaan septic tank yang benar. Ini mencakup mulai dari pemasangan hingga pemeliharaan rutin serta bagaimana kita bisa mencegah pencemaran dan risiko kesehatan lainnya yang disebabkan oleh septic tank yang tidak terkelola dengan baik.

Aturan penggunaan septic tank yang benar
- Pemasangan septic tank yang benar
Langkah pertama dalam memastikan septic tank bekerja dengan baik dan aman adalah melalui pemasangan yang benar. Septic tank harus dipasang di lokasi yang memenuhi standar keamanan dan kesehatan. Salah satu aturan utama yang harus diperhatikan adalah jarak antara septic tank dengan sumber air bersih. Idealnya, jarak minimal antara septic tank dan sumur, atau pipa air minum, harus sekitar 10 hingga 15 meter. Jarak ini bertujuan untuk meminimalkan risiko pencemaran air tanah oleh limbah yang merembes dari septic tank.
Selain itu, penting untuk memilih lokasi dengan kondisi tanah yang sesuai. Septic tank membutuhkan tanah berpori yang baik agar air limbah dapat merembes secara alami ke dalam tanah tanpa menyebabkan tergenangnya air di permukaan. Tanah yang berpori juga memungkinkan proses penguraian limbah organik oleh bakteri anaerob yang terdapat di dalam septic tank. Jika septic tank dipasang di tanah yang tidak cocok, seperti tanah liat yang sulit menyerap air atau di area yang sering banjir, maka risiko pencemaran lingkungan akan meningkat. Misalnya, limbah bisa meluap dan mencemari sumber air atau bahkan mencemari tanah di sekitarnya.
Selain itu, perlu dipastikan bahwa septic tank dipasang jauh dari saluran air atau pipa drainase umum. Pemasangan di dekat saluran air berpotensi menyebabkan pencemaran sungai, danau, atau sumber air lainnya. Oleh karena itu, sebelum memasang septic tank, pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli atau mengikuti standar peraturan yang berlaku di daerah Anda.
- Hindari pembuangan bahan berbahaya ke dalam septic tank
Septic tank dirancang untuk mengolah limbah organik rumah tangga, seperti kotoran manusia, air limbah dari kamar mandi, dan sisa – sisa organik dari dapur. Untuk menjaga fungsi septic tank agar tetap optimal, sangat penting untuk tidak membuang bahan – bahan berbahaya ke dalamnya. Bahan – bahan seperti bahan kimia rumah tangga, obat – obatan, minyak goreng, dan sampah non-organik (misalnya plastik) tidak seharusnya dibuang ke dalam septic tank.
Bahan kimia yang keras, seperti pembersih berbasis klorin, deterjen dengan kandungan fosfat tinggi, atau pelarut kimia, dapat membunuh bakteri pengurai yang berperan dalam proses penguraian limbah organik di dalam septic tank. Jika bakteri ini mati, maka proses dekomposisi limbah akan terhambat, menyebabkan penumpukan endapan di dalam tangki dan mempercepat terjadinya penyumbatan atau kerusakan pada sistem.
Minyak goreng dan lemak dapur juga dapat menyebabkan masalah. Ketika minyak dibuang ke saluran, mereka akan mengendap dan menumpuk di dalam tangki, sehingga memperlambat proses pemecahan limbah organik. Selain itu, minyak yang mengendap dapat menutup saluran dan akhirnya menyebabkan septic tank penuh lebih cepat dari seharusnya.
Sampah non-organik, seperti plastik, tisu basah, atau bahan lainnya yang sulit terurai, sebaiknya tidak masuk ke dalam sistem pembuangan. Material – material ini tidak bisa terurai dengan baik oleh bakteri dalam septic tank, sehingga akan menumpuk dan menyebabkan septic tank penuh atau tersumbat. Lebih buruk lagi, bahan – bahan ini bisa menyumbat saluran pembuangan, menyebabkan aliran limbah kembali ke rumah dan menimbulkan masalah sanitasi yang serius.
- Pastikan sistem ventilasi septic tank berfungsi dengan baik
Sistem ventilasi adalah bagian penting dari septic tank yang sering diabaikan. Selama proses penguraian limbah, septic tank menghasilkan gas – gas seperti metana, karbon dioksida, dan hidrogen sulfida. Gas – gas ini harus dikeluarkan dari septic tank melalui sistem ventilasi yang memadai. Jika gas ini tidak dibuang dengan benar, mereka bisa menumpuk di dalam septic tank dan menimbulkan risiko kesehatan, seperti keracunan atau bahkan ledakan.Continue reading