Cara membuat septic tank resapan tidak boleh sembarangan
Septic tank resapan merupakan wadah pembuangan limbah tinja yang biasanya dibuat di sekitar area rumah. Meski kelihatannya sederhana, tetapi dalam pembuatnya tidak boleh sembarangan dan harus memperhatikan berbagai aspek penting.
Jika penempatanya septic tank salah, nantinya Anda akan mengalami kontraksi bakteri yang mencemari sumber air yang digunakan dirumah dan berbagai masalah pencemaran lingkungan sekitar.
Cara membuat septic tank resapan
Jangan ambil resiko simak tips dan cara membuat septic tank resapan yang benar dibawah ini !
Proses membuat septic tank resapan
Sudah paham apa belum mengenai ketentuan pembuatan septic tank resapan ? waktunya Anda untuk mengetahui proses dan cara pembuatan yang benar dan aman buat lingkungan dengan langkah – langkah berikut !
- Gali tanah dengan kedalaman 1,5 meter dan lebar 2 meter untuk ukuran septic tank standar.
- Buat bagian sekat tepat di tengah-tengah galian sebagai area pembuatan dua kolom septic tank dempet pemisah kotoran cair dan padat.
- Langkah selanjutnya adalah pembuatan struktur penghubung antara sekat memakai material pipa paralon dengan ukuran 4 inci.
- Disarankan untuk merancang arah paralon dari WC menurun hingga sejajar sampai tempat pembuangan. Misalnya untuk ukuran ketinggian paralon 80, berarti ketinggian sekatnya 75 dan ketinggian paralon pembuangan 70.
- Gunakan material untuk dinding septic tank berupa bata merah yang dilapisi dengan plester.
- Alas tembok pada dasar dasar septic tank juga mesti dibuat supaya mencegah kemungkinan roboh atau bocor.
- Proses yang terakhir adalah menutup resapan septic tank dengan penutup.
Kesalahan yang perlu dihindari dalam cara membuat septic tank resapan
Dalam proses pembuatan septic tank yang baik, sudah memiliki ketentuan standar nasional Indonesia nomor 2398:2017 yang bisa dijadikan refrensi.
Di dalam standar tersebut, terdapat beberapa hal yang harus dihindari agar meminimalisir resiko masalah di kemudian hari.
- Ukuran septic tank terlalu kecil
Yang pertama adalah untuk menentukan ukuran septic tank resapan yang akan dibuat. Layaknya sebuah wadah pada umumnya, ukuran tertentu berpengaruh pada volume daya tamping dari sebuah septic tank.
Jika ukuran septic tank resapan terlalu kecil. Maka septic tank tersebut akan cepat penuh, jika sudah penuh maka Anda harus segera mengurasnya mengunakan jasa sedot WC yang berpengalaman ditempat Anda.
Standar yang ditetapkan untuk ukuran septic tank adalah dengan perbandingan panjang 2:1 sampai 3:1
Minimal lebar septic tank adalah 0,75 meter, panjang 1,5 meter, dan tingginya 1,5 meter, termasuk ambang batas 0,3 meter.
Ukuran septic tank tersebut juga Anda sesuaikan dengan jumlahorang yang tinggal dirumah. Jika jumlah orang banyak usahakan membuat ukuran septic tank yang lebih besar agar septic tank tidak mudah penuh.
- Struktur yang kurang kokoh
Pemilihan bahan bangunan yang digunakan untuk membuat septic tank resapan juga tidak boleh sembarangan. Apalagi jika Anda tinggal di daerah dengan kondisi tanah yang rapuh dan memiliki tingkat curah hujan yang tinggi, jika Anda tidak mempergunakan bahan yang berkualitas dalam pembuatan yang terjadi adalah septic tank resapan akan gampang rusak.
Supaya terhindar dari kerusakan, septic tank resapan mesti dibuat dengan material yang berkualitas agar lebih kokoh dan tahan bocor.
Rekomendasi material yang paling bagus adalah menggunakan diding bata serta pelat beton untuk bagian tutup septic tank resapan.
- Jarak sumur dengan septic tank
Aspek krusial dalam pembuatan septic tank resapan berikutnya ini akan sangat menentukan tingkat higienitas sistem sanitasi yang Anda gunakan dirumah.
Mengenai spesifikasi sumur gali untuk sumber air bersih. Sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2916-1992 jarak horizontal sumur ke arah hulu dari aliran air tanah atau sumber pengotoran Tangki septic tank harus berjarak lebih dari 11 meter, sedangkan jarak sumur untuk komunal terhadap perumahan adalah lebih dari 50 meter.
Jadi untuk pembuatan septic tank resapan harus berjarak lebih dari 11 meter dari sumber air tanah untuk mencegah resiko pencemaran air.
Mudah sekali, bukan? Temukan beragam informasi menarik lainnya di web site kami ini !